Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Pemilik Dua Kebun Dalam Al-Qur'an

Kisah Pemilik Dua Kebun Dalam Al-Qur'an
Kisah Pemilik Dua Kebun Dalam Al-Qur'an


Alamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada sebuah  kisah tentang pemilik dua Kebun Dalam alquran. Seringkali kekayaan membuat orang lalai pada kematian dan hari akhir banyak kisah yang dapat kita jadikan pelajaran khususnya bagi orang-orang yang beriman salah satunya adalah kisah tentang pemilik Dua kebun yang Allah ceritakan dalam Alquran

Pada Surah al-kahfi Alquran menceritakan tentang dua orang lelaki yang hidup di zaman dulu keduanya bersahabat yang satu Allah Gambarkan sebagai orang yang beriman dan yang satunya lagi manusia yang ingkar kepada Allah swt

Alquran tidak menerangkan Siapa nama mereka tetapi bukan itu yang penting bagi kita umat Akhir zaman yang penting adalah bagaimana kita mengambil ibroh atau pelajaran dari kisah-kisah yang Allah ceritakan di dalam al-quran tersebut.

Dikisahkan dalam cerita ini orang yang beriman Allah uji dengan kesempitan hidup yaitu sedikit rezeki ataupun harta dan barang yang ia miliki namun Allah akhirnya nikmat terbesar yaitu nikmat iman yakin dan Ridha dengan takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta berharap surga di akhirat kelak 

Nikmat ini adalah lebih utama daripada nikmat harta dan materi di dunia yang fana ini sebaliknya temannya yang ingkar Allah uji dengan kelapangan rezeki dan kemudahan materi,kelapangan dalam hal-hal duniawi namun Allah uji dia 

Apakah ia Bersyukur atas segala limpahan nikmat yang telah Allah subhanauwwata alah berikan ataukah ia ingkar akan  nikmat . Apakah dia menjadi hamba yang rendah hati atau malah menjadi orang yang suka menyombongkan diri 

Alquran menyebutkan tentang dua Kebun Dalam surah al-kahfi ayat 32 sampai ayat 34 

Ayat 32:

                                                    وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَٰبٍ وَحَفَفْنَٰهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا

"Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang" 

Ayat 33:

                                                                                        كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ آتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِم مِّنْهُ شَيْئًا ۚ وَفَجَّرْنَا خِلَالَهُمَا نَهَرًا


(Kedua buah kebun itu) lafal Kiltaa adalah Mufrad yang menunjukkan makna Tatsniyah; ia berkedudukan menjadi Mubtada (menghasilkan). Lafal Aatat ini menjadi Khabar Kiltaa (buahnya) yakni buah-buahannya (dan kebun itu tiada dizalimi) dikurangi (buahnya sedikit pun dan Kami alirkan) artinya, Kami bedahkan (sungai di celah-celah kedua kebun itu) yakni sungai itu mengalir di antara kedua kebun tersebut.

Ayat 34:

                                                                                وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا


(Dan dia mempunyai) di samping kedua kebun itu (buah-buahan yang banyak) lafal Tsamarun atau Tsumurun atau Tsumrun adalah bentuk jamak dari kata Tsamratun; keadaannya sama dengan lafal Syajaratun dan Syajarun, atau Khasyabatun dan Khasyabun, atau Badanatun dan Badanun (maka ia berkata kepada kawannya) yang mukmin(ketika ia bercakap-cakap dengan dia) seraya membanggakan miliknya, "(Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat)" keluargaku lebih kuat.

Allah menceritakan di ayat tersebut Bagaimana Allah tunjukkan perumpamaan tentang dua orang lelaki yang satu yang tadi kami sampaikan yaitu Allah telah jadikan bagi seorang diantara keduanya dua buah kebun kami kelilingi kedua kebun itu yaitu Allah yang mengelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan diantara kedua kebun itu Allah buatkan juga ladang-ladang

Kedua kebun itu menghasilkan buah yang luar biasa banyaknya dan tidak berkurang sedikitpun buah-buahnya atau hasil panen yang dihasilkan dan Allah menceritakan mengalirkan sungai di antara celah-celah di kebun itu jadi gas yang telah dibuat oleh orang tersebut 

Kemudian Allah tegaskan lagi dan bagi laki-laki itu ada buah-buahan yang berlimpah maksudnya adalah kekayaan yang luar biasa besarnya demikianlah nikmatdunia yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada sikafir

Dengan penetaan kebun yang hebat ia berbangga Ia memiliki ilmu dalam mengatur dan memaksimalkan lahan pertanian ia mampu menggabungkan tanaman yang berbeda dengan susunan rapi serta irigasi yang baik Ditambah lagi dengan perawatannya yang maksimal maka panen yang didapat pun seringkali tidak pernah mengecewakan

Kemudian ia dengan Congkak ketika memasuki kebunnya padahal kecongkakan nya tidak lain adalah mendholimi dirinya sendiri ia ingkar dengan anugerah  dan sombong kepada orang lain, ia berkata Dia menyampaikan bahwa hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih banyak daripada pengikutmu 

Kenikmatan harta  telah membuatnya lupa ia menyangka miliknya itu kekal pada Hal semuanya itu tidak ada yang abadi pria yang Allah tunjukkan kekafirannya itupun makin besar kepala ia berkata aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang dan jika sekiranya aku kembali kepada Tuhanku pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu 

Dia mengira bahwa dengan apa yang telah dilakukannya Allah memberikan ganjaran yang lebih besar lagi setelah nanti orang ini meninggal ini merupakan dugaan yang salah demikianlah barangkali gambaran perasaan seseorang hamba ketika hamba tersebut berada di puncak kekuasaan dan Puncak harta kekayaannya

Ia sombong dan menyampaikannya harta adalah bukti Allah sayang padanya sehingga ia mengira di akhirat mendapatkan kedudukan yang serupa atau lebih baik lagi, namun temannya yang beriman karena kasih sayang kepada saudaranya mengajaknya agar kembali ke jalan allah, Ingat kepada Allah ia berusaha menyelamatkan temannya yang sudah merasa di awang-awang sehingga Ia lupa daratan

Kaumnya yang Mukmin berkata kepadanya Apakah kamu mengingkari tuhan yang menciptakanmu  dari setetes air mani lalu dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna,temannya berusaha mengingatkan agar beriman kepada Allah bersandar dan berserah diri kepada Allah 

Bukannya berserah diri terkadang seseorang yang memiliki kelebihan harta dan populer  mengatakan mudah,Bisa diurus,gampang . Mengapa demikian ? karena ia menganggap dengan harta dan materi yang ia miliki semua urusan bisa diselesaikanm dengan mudah dan inilah biasanya yang menyakiti orang-orang yang Allah berikan kedudukan yang tinggi 

Allah berikan kekuasaan yang besar , Allah berikan harta yang melimpah laki-laki mukmin itu melihat temannya dalam kekafiran yang nyata dan mental ini dirinya sendiri Ia pun berusaha memberikan nasehat keimanan agar temannya selamat beri kekafiran ia mengatakan Mengapa kamu tidak mengatakan ketika kamu memasuki kebunmu dengan menyebut asma Allah semuanya itu sungguh atas kehendak Allah 

Sehingga bisa Dan Tiada kekuatan kecuali dari Allah dan pertolongan Allah maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku kebun yang lebih baik dari kuburmu ini disampaikan kepada temannya yang kaya tadi dan mudah-mudahan dia mengirimkan ketentuan di langit kepada kebunmu sebuah bencana yang menimpa kebun temannya yang kufur hingga kebunmu itu menjadi tanah yang licin atau airnya menjadi surut ke dalam tanah maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi 

Ini sebuah peringatan dari temannya bahwa segala nikmat karunia yang diterima oleh sahabatnya tadi adalah sesungguhnya itu semuanya karena pertolongan dari allah subhanahu wa ta'ala dan ingat bahwa Allah mudah untuk mengambilnya kembali dan apa yang terjadi selanjutnya maka keesokan harinya apa yang diperingatkan laki-laki yang beriman tadi menjadi kenyataan

Dua kebun itu tiba-tiba pohon-pohonnya mati, kurma dan anggur di dalamnya roboh berantakan air sungai yang mengairi kebun surut sehingga seketika kebun menjadi kering kerontang azab Allah itu Allah Abadi  {al-kahfi ayat 42 } 

Dan hartakekayaan dibinasakan lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya tanda penuh dengan penyesalan terhadap apa yang telah Ia belanjakan sedang pohon anggur roboh bersama dengan pohon-pohonnya kemudian ia berkata aduhai sekenanya dulu aku Tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku 

Seandainya aku tidak berbuat Syirik kepada Allah penyesalan itu senantiasa datangnya di belakang tidak ada Penyesalan itu datangnya di depan sungguh seandainya hari ini kita diberikan Allah penyesalan ketika kita masih hidup dan ada di dunia sungguh itu masih berupa nikmat karena kita masih bisa melakukan perbaikan-perbaikan penyesalan yang harus kita hindari adalah penyesalan ketika di yaumul kiamah penyesalan ketika kita sudah dimasukkan jasad ini kedalam liang lahat karena penyesalan penyesalan Disana tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaikinya

Allah berfirman Dan tidak ada bagi dia segolongan pun yang akan menolongnya yang akan dapat akan pertolongan itu kecuali Allah dan sekali-kali manusia itu tidak dapat membela dirinya  

Demikianlah kisah yang penuh hikmah ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar kita tidak melakukan perbuatan yang melampaui batas perbuatan yang serupa dengan pemilik kebun yang kafir tadi sehingga mendapatkan azab Allah 


wabarakatuh